„BERNOSTALGIA INDONESIA“
Stand FORMID pada Dresden Stadtfest 2012
„Waren Sie schon mal in Indonesien“?..... „Ja, wir waren alle da“.
Stand FORMID pada Dresden Stadtfest 2012
„Waren Sie schon mal in Indonesien“?..... „Ja, wir waren alle da“.
Itulah
sebagian cuplikan dialog antara penjaga Stand Formid dengan sekelompok
pengunjung, yang sedang antusias memperhatikan Peta Indonesia bermotif batik
yang terpajang di bagian depan Stand Formid pada Dresden Stadtfest 2012.
Tampil
unik memamerkan keanekaragaman seni dan budaya Indonesia, seperti Wayang Kulit,
Angklung, Kendang, Congklak, Kain dan baju Batik, Perhiasan Tradisional Bali, Koleksi
Perangko serta beberapa foto yang menampilkan berbagai angle keindahan Indonesia yang elok dan mempesona, menjadikan stand
Formid tampak eksotik mencolok di antara stand peserta lainnya pada Dresden Stadfest
2012 di Dresden, Jerman, tanggal 17-19 Agustus 2012 lalu.
Selain
itu, kemeriahan stand dengan hiasan umbul-umbul bendera merah putih di seluruh
sisi stand serta dua bendera besar yang menutupi bagian belakang stand,
menambah keunikan stand Indonesia. Dominasi bendera merah putih sengaja dipilih
untuk menghiasi stand sebagai wujud keikutsertaan Masyarakat Indonesia di
Dresden (FORMID) memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-67, melalui partisipasi
pada Stadfest ini.
Selama tiga hari berturut-turut stand Formid selalu ramai dengan pengunjung.
Memang sebagian besar pengunjung adalah mereka yang pernah mengunjungi
Indonesia, baik yang „fresh“ baru
saja mengunjungi Indonesia ataupun
mereka yang telah lama melakukan „reisen“
mereka di Indonesia. Bahkan di antara pengunjung ada yang „memproklamirkan“
dirinya sebagai orang „pertama“ dari negara DDR (Jerman Timur) yang berkunjung
ke Indonesia pada tahun 1970-an. Sehingga wajar, bagi mereka yang pernah
berkunjung ke Indonesia stand Formid seolah menjadi tempat „bernostalgia“,
melepas kerinduan akan Indonesia yang pernah mereka kunjungi. Namun demikian
beberapa pengunjung lainnya yang
akan berwisata ke Indonesia juga mampir
ke stand Formid, untuk sekedar menambah informasi tentang Indonesia yang kelak
mereka kunjungi.
Selain hadir dengan stand, setiap hari Formid juga
„beraksi“ dengan menampilkan tarian tradisional Indonesia. Empat
paket tarian yang ditampilkan seniwati Formid (Titin, Linda, Melly, Ririn dan
Uwoh) yaitu tari Panyembrama, tari Panji Semirang, tari Lilin dan tari
Cendrawasih.
Diawali
penampilan empat paket tari pada hari pertama, Jumat pukul 19.00 CET, tarian
yang ditampilkan penari Formid menyedot perhatian penonton yang terpukau
menyaksikan persembahan tarian, tentunya
dengan tepuk tangan aplaus meriah setiap sajian tari berakhir diberikan
oleh penonton Stadfest. Demikian juga hari Sabtu dan Minggu, ke empat paket
tarian ditampilkan kembali oleh para penari Formid. Meskipun sajian tarian
dilakukan pada siang hari 12.00 CET dengan terik matahari Sommer 30°C (feels
like 37°C), namun hawa panas udara Dresden tidak mengurangi antusias dan animo
penonton yang berjejer berdiri memadati areal depan panggung pentas untuk
menyaksikan persembahan tarian Formid.
Keikutsertaan
Formid untuk pertama kalinya dalam Stadfest, yang tahun ini merupakan Stadfest
ke 14 kalinya yang diselenggarakan oleh Kota Dresden, membuktikan konsens
„kultureller Verein“ Formid dalam upaya promosi Indonesia kepada masyarakat
Dresden pada khususnya dan masyarakat Jerman umumnya. Dengan lokasi stand yang
cukup strategis, yaitu pada area 1 (Goldener
Reiter-Hauptstraße) membuat stand ini dapat cepat dan mudah dilihat dan
menarik untuk dikunjungi. Area pelataran tempat stand Formid merupakan salah
satu dari 14 area pelataran yang digunakan pada Stadfest kali ini.
Penampilan
penari Formid yang memukau pengunjung juga membuktikan bahwa seniwati Formid
adalah bagian dari lebih 1.000 Künstlerinnen
dan Künstler yang tampil dengan
berbagai macam pentas pertunjukan pada Stadfest ini. Penonton yang berkunjung
dan menyaksikan tarian persembahan Formid merupakan sebahagian kecil dari tidak
kurang dari 400.000 pengunjung „wochenende-event“
Stadfest.
Catatan
menarik tentang lokasi stand Formid
adalah posisinya yang tepat “diapit” oleh dua negara besar, disisi kiri“ dengan
“Deutsch-Russisches-Kulturinstitut-Dresden
(Rusia) dan sisi kanan Negara Paman Sam, USA, yang menampilkan “American-Boy-Scout-Association”. Paling
tidak bendera merah putih yang menghiasi stand Formid berkibar berkibar megah diapit
dua bendera negara „adi-kuasa“ pada
perayaan HUT Kemerdekaan ke-67 di Dresden.
Brosur
dan leaflet tentang Indonesia yang Formid dapatkan dari KBRI Berlin, juga
leaflet tentang Formid sendiri yang dibagikan kepada ratusan pengunjung yang
berkunjung ke stand Formid menjadi sarana penting pengayaan informasi tentang
Indonesia dan masyarakat Indonesia yang ada di Dresden. Selain itu penampilan tarian tradisional yang disajikan
oleh penari Formid semakin menarik minat pengunjung Stadfest untuk lebih tahu
tentang Indonesia.
Tidak
berlebihan bila “double-promotion-mission”
Formid, mempromosikan Indonesia ke masyarakat Jerman dan menginformasikan
FORMID e.V. ke masyarakat Dresden, setidaknya dapat tercapai melalui
keikutsertaan pada Stadfest tahun ini.
“Dari
jauh saya lihat bendera merah putih, pasti itu stand Indonesia” begitu kata Ibu
Marsiana dari Rantepao, Sul-Sel, yang baru tiga minggu pindah ke Dresden,
mengungkapkan rasa gembiranya kepada Mbak Titin dan Mbak Melly. Ibu Marsiana
sangat bahagia bisa menemukan “komunitas Indonesia” di Dresden dan tentunya
langsung menjadi anggota baru Formid. Demikian pula seorang ibu dari Malaysia
yang senang dan gembira bisa “berjumpa” dengan masyarakat Indonesia di Dresden.
Menjadi
kebanggaan tersendiri atas keikutsertaan Formid pada Stadtfest ini, sebab di antara
beberapa perkumpulan sosial, seni dan budaya yang tercatat pada Stadt Dresden,
hanya beberapa yang ikut menggelar stand pada kegiatan Stadtfest ini. Hal ini
membuktikan keterlibatan Formid secara intens dan aktif dalam kegiatan budaya
yang dilaksanakan di Kota Dresden, seperti Interkulturelle
Tage/Straßenfest, Internationale Weinachtsfeier dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Ketertarikan
pengunjung stand Formid untuk berkunjung ke Indonesia setelah mendapat
informasi “on-site” melalui stand
Formid juga menjadi catatan kecil keberhasilan partisipasi selama tiga hari
pada Stadfest Dresden 2012. Mencapai sukses misi-promosi-ganda Formid, ibarat
sekali merangkuh dayung dua pula terlampaui, nampaknya dapat menjadi “obat”
dari rasa penat para Formiders “menyajikan” Indonesia ke pengunjung Stadfest.
Keikutsertaan Formid pada Dresdner Stadtfest 2012 menjadi jembatan informasi
penting sekaligus “agen” promosi parawisata Indonesia di wilayah Dresden dan
Sachsen.
Akhirnya,
willkommen in Dresden in unserem kulturellen Verein-FORMID …
Welcome to Indonesia……(Bali, Lombok, Jawa, Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, NTT/NTB, Maluku, Papua dan 17.000 pulau lainnya).
Ikhfan Haris
Foto:
Adhi Nugraha & Fitria Rinawaty
No comments :
Post a Comment