Saturday 25 August 2012

Dresden Stadtfest 2012


 „BERNOSTALGIA  INDONESIA“  
Stand FORMID pada Dresden Stadtfest 2012

„Waren Sie schon mal in Indonesien“?..... „Ja, wir waren alle da“.
Itulah sebagian cuplikan dialog antara penjaga Stand Formid dengan sekelompok pengunjung, yang sedang antusias memperhatikan Peta Indonesia bermotif batik yang terpajang di bagian depan Stand Formid pada Dresden Stadtfest 2012.

Tampil unik memamerkan keanekaragaman seni dan budaya Indonesia, seperti Wayang Kulit, Angklung, Kendang, Congklak, Kain dan baju Batik, Perhiasan Tradisional Bali, Koleksi Perangko serta beberapa foto yang menampilkan berbagai angle keindahan Indonesia yang elok dan mempesona, menjadikan stand Formid tampak eksotik mencolok di antara stand peserta lainnya pada Dresden Stadfest 2012 di Dresden, Jerman, tanggal 17-19 Agustus 2012 lalu.

Selain itu, kemeriahan stand dengan hiasan umbul-umbul bendera merah putih di seluruh sisi stand serta dua bendera besar yang menutupi bagian belakang stand, menambah keunikan stand Indonesia. Dominasi bendera merah putih sengaja dipilih untuk menghiasi stand sebagai wujud keikutsertaan Masyarakat Indonesia di Dresden (FORMID) memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-67, melalui partisipasi pada Stadfest ini.

Selama tiga hari berturut-turut stand Formid selalu ramai dengan pengunjung. Memang sebagian besar pengunjung adalah mereka yang pernah mengunjungi Indonesia, baik yang „fresh“ baru saja mengunjungi  Indonesia ataupun mereka yang telah lama melakukan „reisen“ mereka di Indonesia. Bahkan di antara pengunjung ada yang „memproklamirkan“ dirinya sebagai orang „pertama“ dari negara DDR (Jerman Timur) yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 1970-an. Sehingga wajar, bagi mereka yang pernah berkunjung ke Indonesia stand Formid seolah menjadi tempat „bernostalgia“, melepas kerinduan akan Indonesia yang pernah mereka kunjungi. Namun demikian beberapa pengunjung lainnya yang akan berwisata ke Indonesia  juga mampir ke stand Formid, untuk sekedar menambah informasi tentang Indonesia yang kelak mereka kunjungi.

Selain hadir dengan stand, setiap hari Formid juga „beraksi“ dengan menampilkan tarian tradisional Indonesia. Empat paket tarian yang ditampilkan seniwati Formid (Titin, Linda, Melly, Ririn dan Uwoh) yaitu tari Panyembrama, tari Panji Semirang, tari Lilin dan tari Cendrawasih.

Diawali penampilan empat paket tari pada hari pertama, Jumat pukul 19.00 CET, tarian yang ditampilkan penari Formid menyedot perhatian penonton yang terpukau menyaksikan persembahan tarian, tentunya  dengan tepuk tangan aplaus meriah setiap sajian tari berakhir diberikan oleh penonton Stadfest. Demikian juga hari Sabtu dan Minggu, ke empat paket tarian ditampilkan kembali oleh para penari Formid. Meskipun sajian tarian dilakukan pada siang hari 12.00 CET dengan terik matahari Sommer 30°C (feels like 37°C), namun hawa panas udara Dresden tidak mengurangi antusias dan animo penonton yang berjejer berdiri memadati areal depan panggung pentas untuk menyaksikan persembahan tarian Formid.



Keikutsertaan Formid untuk pertama kalinya dalam Stadfest, yang tahun ini merupakan Stadfest ke 14 kalinya yang diselenggarakan oleh Kota Dresden, membuktikan konsens „kultureller Verein“ Formid dalam upaya promosi Indonesia kepada masyarakat Dresden pada khususnya dan masyarakat Jerman umumnya. Dengan lokasi stand yang cukup strategis, yaitu pada area 1 (Goldener Reiter-Hauptstraße) membuat stand ini dapat cepat dan mudah dilihat dan menarik untuk dikunjungi. Area pelataran tempat stand Formid merupakan salah satu dari 14 area pelataran yang digunakan pada Stadfest kali ini.

Penampilan penari Formid yang memukau pengunjung juga membuktikan bahwa seniwati Formid adalah bagian dari lebih 1.000 Künstlerinnen dan Künstler yang tampil dengan berbagai macam pentas pertunjukan pada Stadfest ini. Penonton yang berkunjung dan menyaksikan tarian persembahan Formid merupakan sebahagian kecil dari tidak kurang dari 400.000 pengunjung „wochenende-event“ Stadfest.

Catatan menarik  tentang lokasi stand Formid adalah posisinya yang tepat “diapit” oleh dua negara besar, disisi kiri“ dengan “Deutsch-Russisches-Kulturinstitut-Dresden (Rusia) dan sisi kanan Negara Paman Sam, USA, yang menampilkan “American-Boy-Scout-Association”. Paling tidak bendera merah putih yang menghiasi stand Formid berkibar berkibar megah diapit dua bendera negara „adi-kuasa“  pada perayaan HUT Kemerdekaan ke-67 di Dresden.

Brosur dan leaflet tentang Indonesia yang Formid dapatkan dari KBRI Berlin, juga leaflet tentang Formid sendiri yang dibagikan kepada ratusan pengunjung yang berkunjung ke stand Formid menjadi sarana penting pengayaan informasi tentang Indonesia dan masyarakat Indonesia yang ada di Dresden. Selain itu penampilan tarian tradisional yang disajikan oleh penari Formid semakin menarik minat pengunjung Stadfest untuk lebih tahu tentang Indonesia.

Tidak berlebihan bila “double-promotion-mission” Formid, mempromosikan Indonesia ke masyarakat Jerman dan menginformasikan FORMID e.V. ke masyarakat Dresden, setidaknya dapat tercapai melalui keikutsertaan pada Stadfest tahun ini.



“Dari jauh saya lihat bendera merah putih, pasti itu stand Indonesia” begitu kata Ibu Marsiana dari Rantepao, Sul-Sel, yang baru tiga minggu pindah ke Dresden, mengungkapkan rasa gembiranya kepada Mbak Titin dan Mbak Melly. Ibu Marsiana sangat bahagia bisa menemukan “komunitas Indonesia” di Dresden dan tentunya langsung menjadi anggota baru Formid. Demikian pula seorang ibu dari Malaysia yang senang dan gembira bisa “berjumpa” dengan masyarakat Indonesia di Dresden.

Menjadi kebanggaan tersendiri atas keikutsertaan Formid pada Stadtfest ini, sebab di antara beberapa perkumpulan sosial, seni dan budaya yang tercatat pada Stadt Dresden, hanya beberapa yang ikut menggelar stand pada kegiatan Stadtfest ini. Hal ini membuktikan keterlibatan Formid secara intens dan aktif dalam kegiatan budaya yang dilaksanakan di Kota Dresden, seperti Interkulturelle Tage/Straßenfest, Internationale Weinachtsfeier dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Ketertarikan pengunjung stand Formid untuk berkunjung ke Indonesia setelah mendapat informasi “on-site” melalui stand Formid juga menjadi catatan kecil keberhasilan partisipasi selama tiga hari pada Stadfest Dresden 2012. Mencapai sukses misi-promosi-ganda Formid, ibarat sekali merangkuh dayung dua pula terlampaui, nampaknya dapat menjadi “obat” dari rasa penat para Formiders “menyajikan” Indonesia ke pengunjung Stadfest. Keikutsertaan Formid pada Dresdner Stadtfest 2012 menjadi jembatan informasi penting sekaligus “agen” promosi parawisata Indonesia di wilayah Dresden dan Sachsen.

Akhirnya, willkommen in Dresden in unserem kulturellen Verein-FORMID …
Welcome to Indonesia……(Bali, Lombok, Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, NTT/NTB, Maluku, Papua dan 17.000 pulau lainnya).


Ikhfan Haris
Foto: Adhi Nugraha  & Fitria Rinawaty

No comments :