Saturday, 7 March 2009

Pelatihan LaTeX "What you get is what you mean"



Setelah sukses dengan program 1000 guru yang menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi serta berhasil mendokumentasikan seluruh presentasi dari para guru relawan dalam bentuk VCD, Forum Masyarakat Indonesia Dresden (FORMID) melalui Departemen Pendidikan terus berupaya mengembangkan kompetensi anggotanya baik pada disiplin ilmu masing-masing maupun bidang teknologi pendukung lainnya. Realisasi dari upaya tersebut kali ini tercermin dalam salah satu program pelatihan yang diberi nama Pelatihan LaTeX.

Pelatihan yang diselenggarakan Jum’at, 06.03.09 bertempat di kediaman salah satu anggota formid ini berjalan serius dengan nuansa penuh kekeluargaan bahkan sesekali Instruktur melontarkan gurauannya, sehingga atmosfir pelatihan begitu hidup dan peserta bisa terlibat langsung dalam proses pelatihan. Kebanyakan peserta pelatihan ini adalah mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi Master dan Doktor di Technische Universität Dresden Jerman. Selain itu ada juga karyawan perusahaan dan bahkan ibu rumah tangga. Menurut penyelenggara, pelatihan ini sangat terbuka bagi siapapun yang ingin meningkatkan kompetensinya. Namun demi menjaga kualitas dan keterbatasan tempat, pelatihan kali ini dilakasanakan dalam kelas kecil dengan jumlah peserta 10 orang.

Setiap peserta diwajibkan membawa laptop sebagai sarana prakteknya, selain itu masing-masing memperoleh CD berisikan program aplikasi yang nantinya digunakan dalam proses pelatihan serta contoh-contoh yang bisa dipelajari sendiri oleh peserta. Dalam pelatihan ini peserta hanya diberikan konsep dasar LaTeX. Diharapkan pengembangannya dapat dilakukan sendiri dan jika menemui permasalahan bisa berkonsultasi langsung dengan para Instruktur.

Tepat pukul 14.00 sesuai rencana jadwal, pelatihan dimulai dengan materi pengenalan LaTeX yang disampaikan oleh Instruktur Dr.-Ing. Dina Widarda dan dipandu oleh M. Ali Imron, M.Sc. Pada session pertama ini peserta memperoleh gambaran tentang sejarah singkat, pengertian, manfaat, program aplikasi yang dibutuhkan serta contoh aplikasi.

Dalam paparannya dijelaskan bahwa LaTeX adalah bahasa markup atau sistem penyiapan dokumen untuk peranti lunak TeX. Nama LaTeX sendiri merupakan gabungan dari para pengembangnya yakni Donald E. Knuth, Professor pada Standord-University yang menciptakan program TeX dan Leslie Lamport, peneliti di SRI International (sebuah lembaga penelitian independen dan nonprofit Amerika) pada awal tahun 1980-an. Saat ini LaTeX merupakan metode terpopuler yang paling banyak digunakan oleh para matematikawan, ilmuwan, insinyur, akademisi, dan profesional lainnya. Versi paling mutakhir adalah LaTeX2e.

Selanjutnya, Kebalikan dari pengolahan teks yang biasa digunakan misalnya MS Word yang bekerja menurut sistem WYSIWYG (what you see is what you get) dimana penulis bekerja menggunakan tool dan perintah data teks yang mudah, pada dokumen LaTeX ini sangat berbeda. Sebelum sistem LaTeX dapat menyusun teks, rumus, gambar, grafik dll. sistem LaTeX harus terlebih dahulu mengolah kode sumber yang dibuat formatnya oleh si penulis sendiri. Oleh karena itu layout keseluruhan begitu jelas sehingga memberikan banyak sekali kemudahan dalam membuat dokumen yang ukurannya sangat besar.

Berikutnya dijelaskan, bahwa LaTeX sangat cocok terutama untuk penulisan ilmiah seperti tesis, desertasi, jurnal, penerbitan buku dll. Dengan kemungkinan formulasi rumus-rumus yang komfortable memberikan kemudahan kerja bila dibandingkan dengan pengolahan teks yang biasa. LaTeX bukan sebuah word processor! Tapi lebih tepat disebut document processor yang dalam proses kerjanya dikenal dengan sistem WYGIWYM (what you get is what you mean).

Peserta begitu serius menyimak penjelasan dari kedua Instruktur tersebut. Besarnya antusias peserta juga tampak dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan pada session tanya jawab dan praktek yang kini dipandu oleh Instruktur Dr.-Ing. Ediansyah Zulkifli. Instruktur yang baru saja merayakan ulang tahunnya ini dengan penuh kesabaran menjawab seluruh pertanyaan dan membantu menyelesaikan kesulitan peserta. Sebagai upaya membangkitkan motivasi, beliau juga menyampaikan pengalamannya saat memberikan pelatihan dan selama menggunakan LaTeX untuk penulisan desertasinya. LaTeX ini memberikan banyak kemudahan dan kelebihan dibanding program pengolahan teks lain, pungkasnya mengakhiri session ini.



Kini giliran peserta sibuk dengan laptopnya masing-masing mencoba mempraktekkan apa yang telah dijelaskan oleh para Instruktur sambil sesekali memanggil Instruktur karena menemui hambatan. Diawali dengan menginstall program sampai mengutak-ngatik dari contoh formula yang sudah ada. Hingga tidak terasa waktupun berlalu begitu cepat dan sampailah dipenghujung acara. Pelatihan berakhir pukul 18.00 ditandai dengan acara makan bersama.*

No comments :