Sunday, 22 June 2008

Pertemuan Formid Bulan Juni 21-06-2008


Rintik hujan seakan malu-malu turun, namun tak demikian halnya dengan perjalanan teman –teman anggota Formid yang sudah sangat antusias untuk menghadiri pertemuan rutin bulanan (PRB) pada kesempatan kali ini hari Sabtu, 21 Juni yang seperti biasa tempatnya diadakan di Max Kade Haus, Dresden.

Jam telah menunjukkan tepat pukul 12.45 siang. Acara pun dimulai dengan pembahasan agenda utama yaitu Indonesischer Abend 2008, utamanya terkait keberhasilan pengumpulan dana untuk pembayaran pajak angklung Bremen-Dresden. Mayoritas anggota Formid e.V. menekankan bahwa dana yang telah disumbangkan diberikan atas dasar kesukarelaan dan keikhlasan yang ditujukan untuk kepentingan dan demi kemajuan bersama organisasi kita yaitu Formid e.V. Bertolak dari itu maka tak heran bila pada pengumpulan dana selanjutnya membutuhkan waktu tak lebih dari beberapa menit saja; sejumlah 395 Euro berhasil dikumpulkan hari itu juga seperti diberitakan oleh bendahara kita, Ibu Ida Nurhidayati dalam laporan keuangan Formid e.V. Menurutnya, kelebihan dana sumbangan ini direncanakan akan dimasukkan ke kas formid, namun tak menutup juga kemungkinan untuk melengkapi alat musik yang sudah dipesan sebelumnya untuk kemudian ditambah dengan kontrabass, sebagai pelengkap harmonisasi permainan angklung tersebut. Pada akhirnya seluruh alat musik ini akan merupakan asset besar yang akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh anggota Formid e.V.

Presentasi bulanan kali ini diberikan oleh Wisnu Wibowo, dengan tema banjir dan tsunami. Tentunya tema tersebut sangat menarik perhatian kita semua sebagai warga yang berasal dari negara yang selalu dekat dengan masalah banjir dan isu terulangnya kembali tsunami dalam waktu dekat. ``Sesudah bencana adalah sebelum bencana``,kata Wisnu. Hal ini dapart diartikan bahwa bencana tersebut akan kembali terulang dengan jangka waktu tertentu yang bisa diperkirakan kurang lebihnya. Jadi, harus dipersiapkan langkah antisipasi di masa mendatang karena bakal terjadi bencana yang serupa.
Melalui penelitiannya om Wisnu dan rekan rekan terkait masih harus bekerja keras dalam mencegah, menghadapi dan menemukan cara-cara baru yang efektif dalam mengatasi banjir dan tsunami yang diprediksi akan terus mengintai Tanah Air kita pada khususnya, dan di seluruh dunia pada umumnya. Isi detil dari presentasi ini bisa dilihat di sini (KLIK).

Pada pertemuan kali ini Formid juga kedatangan tamu istimewa yang datang jauh dari Aceh, yaitu Bapak Zulkarnain Jalil alias pak Zul alias (lagi) pak Abi (yang ini sapaan akrab beliau). Kedatangan pak Abi kali ini dalam rangka menghadiri Sommerschule tentang energy yang disponsori oleh DAAD dan berlangsung di Freiberg. Selain itu alasan sudah terlalu kangen dengan Dresden, menjadi pemicu utama pak Abi untuk sekaligus berkumpul kembali bersama teman-teman semasa kuliahnya dulu di TU-Dresden, demikian ucapnya pada penulis.

Mengingat waktu penyelenggaraan Indonesischer Abend yang hanya tinggal 2 bulan lagi, maka Ibu Tri selaku Ketua Panitia mengingatkan dan terus menyemangatkan para anggota yang ikut berpartisipasi dalam berbagai acara kesenian yang telah dicanangkan oleh Formid e.V. ngebut dengan segala persiapan dan latihannya… Ketertinggalan itu terutama harus segera dikejar oleh tim tari Batak yang hingga kini baru sempat latihan dua kali namun demikian telah berhasil memantapkan formasinya hari ini juga. Kemudian untuk tari poco-poco, berbeda dengan rencana diawal-awal yang hanya berupa nyanyian tok, maka lagu ini akan dibuat lebih variatif dengan menggabungkan tarian khas poco-poco. Untuk itu, sejumlah anggota yang ikut dalam tarian ini mempersiapkan 4 set gaya atraktif yang tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk menarik atensi penonton biar mau ikutan bergabung dan bergoyang bersama teman-teman. Kegiatan lainnya yang belum mendapatkan waktu latihan pada kesempatan kali ini adalah tari Saman, berhubung sang pelatih sedang berhalangan keluar kota. Namun, mengingat para penari adalah jawara di pertandingan yang lalu, sepertinya kita tidak perlu khawatir dengan kesiapan tim tari ini.

Formid e.V. tak kurang terimakasihnya untuk sajian konsumsi makanan dan minuman yang dipersiapkan langsung oleh Ibu Tri Suleiman dan Ibu Ida. Selera makan kita semua hampir dipastikan tergugah terutama oleh sayur singkong dan sayur „Überraschung“ dari Ibu Tri: uenak tenan bu…! Tak lupa juga makkaroni schotel spesialisasi Ibu Ida yang selalu dinantikan para formiders.

Akhir kata, Formid e.V mengucapkan banyak terimakasih untuk semua pihak yang telah berpartisipasi menyukseskan acara ini. Sampai jumpa di PRB bulan berikutnya.(Haf,tyo,amd)

No comments :